Aktivitas Gunung Salak Meningkat, Warga Bogor Diimbau Waspada



BOGOR - Aktivitas vulkanik Gunung Salak meningkat. Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengimbau masyarakat yang berada di sekitar kaki gunung untuk tenang dan waspada. 

Hal itu Iwan sampaikan menyusul adanya imbauan dari Pusat Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) soal Erupsi Freatik yang datang tiba-tiba. 

"Kami meminta, mengimbau kepada warga yang rumahnya di kaki gunung (Salak) itu harus waspada," kata Iwan, Kamis (14/12/2023).

Iwan menyebut, pihaknya juga akan terus melakukan update terkait aktivitas Gunung Salak melalui akun resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. 

Iwan mengintruksikan BPBD Kabupaten Bogor untuk melakukan mitigasi awal soal imbauan PVMBG tersebut, serta meminta melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak panik.

"Mitigasi kami di BPBD dengan adanya imbauan di vulkanologi itu bagaimana pencegahannya. Kalaupun terjadi kita sudah ada edukasi, pelatihan atau pencegahan dari Destana (Desa Tanggap Bencana)," paparnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu juga akan segera melakukan rapat khusus untuk membahas imbauan PVMBG. 

"Pertama, kita akan menarik, melihat dulu kontruksi mana yang terdampak bilamana itupun (terjadi Erupsi) harus diantisipasi. Kami instruksikan (BPBD) untuk mengevaluasi atau mengkaji dari garis bentangan kaki Gunung Salak itu," singkatnya.

Diketahui, PVMBG merilis adanya  peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ada peningkatan gempa di atas empat kali kejadian per hari.

Dalam rilisnya, gempa bumi dengan magnitudo 4,0 yang mengguncang barat daya Kota Bogor, pada Jumat 8 Desember 2023 dini hari lalu, menyebabkan gempa tektonik lokal Gunung Salak mengalami peningkatan.
PVMBG mengimbau masyarakat agar terus waspada terhadap erupsi freatik yang datang secara tiba-tiba. PVMBG mencatat, Erupsi terakhir Gunung Salak terjadi tahun 1938 berupa erupsi freatik dari Kawah Cikuluwung Putri. Sejak itu kegiatan terakhir hanya berupa bualan lumpur di Kawah Ratu dan Kawah Hirup serta tembusan solfatara dan fumarol di Kawah Ratu.

Posting Komentar

0 Komentar