Sampang, R24J
Muhammad Abdul Aziz, atau yang lebih dikenal dengan Mat Terbang, seorang tokoh pemuda asal Sampang, Madura, menyampaikan permohonan mendesak kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk segera mengutus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) beserta stafnya untuk turun langsung ke Madura. Tujuannya adalah untuk melakukan investigasi mendalam terhadap dugaan pelanggaran dan kecurangan yang terjadi di dapur-dapur Sentra Pemberian Pemberian Gizi (SPPG).
Mat Terbang menyoroti adanya indikasi kuat bahwa banyak dapur SPPG di Madura yang tidak mematuhi aturan dan regulasi yang ditetapkan oleh BGN. Salah satu contoh yang ia ungkapkan adalah praktik pemberian jatah gizi yang seharusnya diberikan pada hari Sabtu, justru diberikan pada hari Jumat.
"Menurut saya, ini sudah jelas merupakan bentuk kecurangan dan berpotensi mengarah pada tindakan korupsi. Jika jatah gizi diberikan tidak sesuai dengan jadwal yang seharusnya, ke mana sisa jatah tersebut dialokasikan?" tanya Mat Terbang dengan nada geram.
Mat Terbang juga menduga adanya praktik pengurangan volume atau kualitas bahan makanan yang digunakan dalam SPPG. Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi sasaran program SPPG.
"Kami tidak ingin program SPPG yang seharusnya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, justru menjadi ajang korupsi dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, kami memohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk segera mengambil tindakan tegas," tegas Mat Terbang.
Mat Terbang berharap, dengan adanya investigasi yang komprehensif dari BGN, dugaan kecurangan dan pelanggaran di dapur-dapur SPPG di Madura dapat segera terungkap dan ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku.(RIPIN)

 
 
 
 
0 Komentar