Kabupaten Tangerang, R24J
Investigasi tim media suaragempur di SDN 1 Balaraja mengungkap fakta mencengangkan. Proyek pembangunan penambahan ruang kelas baru yang sedang berlangsung di lingkungan sekolah ditemukan dikerjakan tanpa papan informasi, tanpa standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dan diwarnai perilaku tak pantas para pekerja.
Pantauan langsung di lapangan pada Rabu (13/8/2025) menunjukkan botol-botol minuman keras berserakan di area proyek. Salah satu pekerja, Dedi, secara terbuka mengakui bahwa botol tersebut adalah milik mereka. Ironisnya, aktivitas ini terjadi saat proses belajar mengajar masih berlangsung, di lingkungan yang setiap hari dipenuhi siswa.
Pengakuan lain datang dari seorang tukang yang telah bekerja selama tiga minggu di proyek tersebut. Ia menyebut, bos mereka adalah Tio, warga Rajeg. “Bosnya Tio, orang Rajeg. Saya nggak tahu menahu, diajarin ya begitu,” ujarnya. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa konsumsi miras di lokasi kerja bukanlah kejadian insidental, melainkan rutinitas yang dibiarkan.
Tim media kemudian mencoba menghubungi Tio melalui pesan WhatsApp untuk meminta klarifikasi. Namun, Tio hanya membalas singkat, “Oh itu”, tanpa penjelasan lebih lanjut atau bantahan. Respons yang minim ini memicu kritik publik dan dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan menghadapi dugaan pelanggaran serius di lingkungan pendidikan.
Pengamat menilai perilaku tersebut melanggar etika, norma keselamatan kerja, serta berpotensi memberikan contoh buruk bagi siswa. Pekerja yang berada di bawah pengaruh alkohol dinilai lebih rentan melakukan kesalahan teknis yang dapat memicu kecelakaan, membahayakan keselamatan siswa, dan mengganggu proses pembangunan.
Tim media suaragempur menilai perlu adanya sanksi tegas, baik terhadap pekerja yang terbukti mengonsumsi miras maupun kepada pihak pelaksana proyek yang lalai melakukan pengawasan. Karena proyek ini berada di bawah ranah pendidikan, tanggung jawab juga melekat pada Dinas Pendidikan untuk segera mengambil langkah konkret.
Hingga berita ini diterbitkan, Dinas Pendidikan dan instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi. Diamnya pihak berwenang justru menambah kecurigaan adanya kelalaian serius. Awak Media akan terus memantau dan menelusuri kasus ini hingga ada kejelasan dan tindakan nyata.
Pewarta : Abdul Malik
0 Komentar