Medan-Belawan, R24J
Memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, PT Prima Multi Terminal (PMT) menanam 80 pohon di area terminal petikemas Belawan dan Kuala Tanjung, Jumat (15/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari Tree Planting Program High Plantation, Zero Emission yang digelar serentak di seluruh terminal petikemas di bawah pengelolaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas.
Pada kegiatan tersebut manajemen dan karyawan PMT turut serta melakukan penanaman bibit pohon bersama diantaranya PT Meratus Line Cabang Medan, PT Tanto Intim Lines Cabang Medan, PT Temas Tbk Cabang Medan, PT Salam Pacific Indonesia lines Cabang Medan, dan CTP Line Cabang Medan
Direktur Utama PMT, Rudi Susanto, menyampaikan bahwa penanaman pohon di terminal memiliki arti strategis, bukan sekadar simbol perayaan. Menurut dia, kawasan terminal petikemas merupakan ruang yang setiap harinya padat dengan aktivitas alat berat dan kendaraan besar yang beroperasi 24 jam penuh.
“Penghijauan ini adalah langkah untuk menurunkan jejak karbon dan mengurangi polusi udara yang timbul dari aktivitas terminal,” kata Rudi, lewat Pers relisnya, Sabtu 16 Agustus 2025.
Rudi menegaskan, keterlibatan pegawai bukan hanya formalitas, melainkan bagian dari program Employee Social Responsibility (ESR). Program ini mendorong pekerja terlibat langsung dalam kegiatan sosial, baik di lingkungan internal perusahaan maupun di tengah masyarakat.
“Kami ingin semangat menjaga lingkungan hidup tidak hanya menjadi kebijakan di atas kertas, tetapi juga hadir dalam tindakan nyata karyawan kami. Kalau mereka ikut menanam, maka mereka juga ikut merasa memiliki,” kata Rudi.
Penghijauan terminal yang dilakukan PMT sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya aksi terhadap perubahan iklim (SDG 13) dan ekosistem daratan (SDG 15). “Upaya pelestarian lingkungan kami jalankan secara konsisten, karena ekosistem darat dan laut sama-sama penopang kehidupan manusia. Terminal petikemas yang hijau dan berkelanjutan adalah bagian dari visi tersebut,” ujar Rudi.
Selain penanaman pohon, PMT juga mengembangkan berbagai inovasi operasional untuk menekan dampak lingkungan. Salah satunya melalui penerapan Green Smart Port, yakni penggunaan peralatan bongkar muat berbasis listrik yang lebih ramah lingkungan. Langkah efisiensi pelayanan pun dijalankan agar waktu kapal bersandar (port stay) semakin singkat. Efisiensi itu tidak hanya meningkatkan daya saing pelabuhan, tetapi juga mengurangi emisi dari aktivitas kapal.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis hanya akan berarti jika berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui penghijauan, aksi pengurangan emisi, dan inovasi ramah lingkungan. kami berkomitmen membangun pelabuhan yang tidak hanya efisien, tetapi juga menjadi warisan hijau bagi generasi mendatang,” tutur Rudi.
Di akhir acara, Rudi menekankan kembali bahwa arah pertumbuhan bisnis PMT tidak akan dipisahkan dari prinsip keberlanjutan. “Kami percaya, pertumbuhan bisnis hanya akan berarti jika berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui penghijauan, aksi pengurangan emisi, dan inovasi ramah lingkungan, kami ingin membangun pelabuhan yang bukan hanya efisien, tetapi juga menjadi warisan hijau bagi generasi mendatang,” katanya.
Dengan demikian, penanaman 80 pohon di Hari Kemerdekaan ke-80 bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang perusahaan menuju pelabuhan yang lebih hijau. Di terminal yang biasanya identik dengan kontainer dan mesin-mesin besar, kini tumbuh bibit-bibit harapan yang suatu hari nanti akan menjadi peneduh, penyeimbang, sekaligus pengingat bahwa pembangunan ekonomi harus berjalan seiring dengan kelestarian lingkungan,"tutup Rudi.(simon)
0 Komentar