PETI di Sekubang, Kecamatan Sepauk Gerus Bantaran Hulu Sungai Sepauk

  



Sintang,R24Jam

Kalbar - Para penambang emas illegal yang sering disebut Peti masih marak saat ini bahkan saat ini tepat di Desa Sekubang, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang para penambang nyaris menggerus bantaran hulu sungai Sepauk.


Padahal Polda Kalbar yang di pimpin lansung Irjen pol suryanbondo Asmoro dalam pres release pada 13 Juli 2022 yang lalu, menyatakan telah berhasil mengungkap kasus Peti di Provinsi Kalbar,dengan 75 orang yang ditetapkan sebagai tersangka,sebanyak 36 orang di tahan di Polda dan 39 orang lagi di tahan di Polres jajarannya.


Namun  miris praktik penambangan emas illegal ini yang tepatnya di bantaran sungai Sepauk di jalan Barito Pasifik, Desa Sekubang, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar masih merajalela. Maraknya pekerja PETI tersebut terkesan terkoordinir.


Tindakan preventif dan represif terhadap para penambang, penjual peralatan Peti, bahkan para penampung hasil penambangan emas tersebut harus diberikan tindakan yang sama. Mereka bisa bekerja karena adanya cukong juga.


Saat dikomfirmasi salah seorang oknum kades desa sekubang jln Barito pasifik kecamatan sepauk kabupaten Sintang (P) mengatakan via WhatsApp kepada awak media  30/01/2023, mengatakan maaf Pak bukan di desa saya saja pak hampir di semua desa di sepanjang aliran sungai sepauk.


"Belum ada solusi lain untuk memenuhi kebutuhan hidup belum ada solusi,pak kalau bapak punya solusi mohon petunjuk pak," ujarnya.


Di tempat terpisah awak media mendatangi salah seorang pekerja yang enggan di sebutkan namanya di lokasi PETI mengatakan bahwa, ini lokasi peti punya (AK).


Awak mediapun mendatangi saudara (AK) mengakui itu lokasinya dan kades ( P) menjual pak kepadanya.


"Lokasi ini bekas punya pak kades kerja Peti dulu," Kata AK menjelaskan.


Saudara (AK) juga menyebutkan cukong Peti pembeli atau penampung emas hasil pekerja emas tambang ilegal di kecamatan sepauk Kabupaten Sintang tepatnya di desa sekubang yang ber inisial (AC), (AJ),(AS) dan termasuk adeknya pak kades setempat pun (AT) mempunyai alat dan bekerja  di lokasi tersebut.


Sementara penertiban Peti sudah menjadi atensi serius dari Kapolri untuk mengatasi kerusakan lingkungan dan sudah sangat memperihatinkan,tidak ada lagi alasan lagi isi (perut) sebab para pelaku PETI jelas-jelas bekerja menggunakan alat yang harga nya mahal jadi mereka bukanlah orang susah tapi orang berduit yang mengatsakan nama orang susah,bahkan maraknya aktivitas Peti inipun nampak jelas, hingga kini sudah menjadi sorotan publik.


Sementara itu menyikapi kembali maraknya aktivitas PETI di Kabupaten Sintang tepatnya di bantaran sungai desa sekubang jalan barito pasifik kecamatan sepauk aparat penegak hukum harus bertindak tegas dan tidak ada lagi alasan isi (perut) sebab para pelaku PETI jelas-jelas bekerja menggunakan alat yang harganya lumayan mahal jadi mereka bukanlah orang susah tapi orang berduit yang mengatas namakan orang susah,ujarny.

tim/red

Posting Komentar

0 Komentar