Sosialisasi Peran Kemitraan BUMN, Berikut Penjelasan Nasim Khan DPR RI Tentang Adhi Karya



Situbondo, Radar24Jam

PT Adhi Karya (Persero) Tbk, merupakan kontruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia. ADHI berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan  merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.


Dihadapan peserta Sosialisasi Peran Kemitraan UMKM BUMN, Ir. HM. Nasim Khan menjelaskan bahwa ADHI memiliki karya kontruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain : Stadion utama gelora bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen nasional (Monas) jembatan Barito, jembatan Suramadu.


ADHI memiliki tagline beyond contrucsion yang menunjukkan bukan hanya bergerak di bidang konstruksi. Saat ini ADHI miliki empat lini bisnis utama yaitu Engineering & Kontruksi, Properti & Hospitality, Manufaktor, Investasi & Konsesi, jelas Anggota DPR RI F-PKB Komisi VI. Minggu (20/11/2022).


Lebih lanjut, Nasim Khan menyampaikan Saat ini ADHI memiliki 180 proyek kontruksi yang sedang berjalan beberapa proyek besar, antara lain : Proyek Jalan Tol Sigli - Banda Aceh, LRT Jabodetabek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Jogja-Bawen, Jalan Tol Solo - Jogjakarta Kulonprogo, Smelter Manyar di Gresik dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (Fender jembatan pulau balang, hunian pekerja kontruksi, jalan tol segmen 3A Karang Joang - Kariangau), ungkapnya.


Nasim Khan juga mengatakan Rights Issue dilaksanakan dengan dasar telah mendapatkan persetujuan DPR Komisi VI, Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2022 tentang penambahan penyertaan modal negara ke dalam saham ADHI sebagai dasar hukum diberikannya PMN, dan persetujuan efektif OJK pada 14 Oktober 2022.


Setelah dilakukan perdagangan hak memesan 

hak efek terlebih dahulu (MTHETD) pada 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp 2,6 triliun dengan komposisi penyertaan modal negara sebesar Rp 1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp 689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat digunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa proyek strategis nasional.


Berbagai manfaat yang diperoleh ADHI dari hasil pendanaan Rights Issue adalah untuk mendorong penyelesaian proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan oleh ADHI, ada pembangunan jalan tol dan SPAM untuk air bersih. Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan, tuturnya.


Masih kata Anggota DPR RI Komisi VI Selain pengembangan bisnis, dengan adanya Rights Issue ini tentu diharapkan Perseroan juga memberikan manfaat untuk Pemerintah, Negara dan Masyarakat salah satunya melalui peningkatan PDB / PDRB penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan Dividen. Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konekvitas wilayah menuju daerah pariwisata. Salah satunya Tol Solo - Jogjakarta - YIA kolunprogo. Pembangunan Tol tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Selain itu juga menghasilkan multiplier effect.


Dengan adanya pembangunan Tol Solo - Jogja diprediksi perjalanan dua kota tersebut sekitar 20 menit. Tol sepanjang 96,57 Km menghubungkan Jawa Tengah dan DI Yogjakarta. Selain proyek jalan Tol, proyek Penjernihan air dan pendistribusian air bersih SPAM Karian - Serpong Timur. Pembangunan SPAM dapat memberikan manfaat ekonomi makro yang nantinya dapat memberikan aktivitas ekonomi, pungkas Nasim Khan Politisi Asal Situbondo. 


Sumber : Tim NKI

(suwaris)

Posting Komentar

0 Komentar