Foto Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Regional II Kebun Tonduhan
Simalungun,Radar24Jam
Klaim keberhasilan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) oleh manajemen PTPN IV Regional II Kebun Tonduhan menuai kontradiksi. Program yang diklaim sukses dilaksanakan pada Senin (28 Juli 2025) di halaman Afdeling II Unit Tonduhan ini, sesuai arahan Holding Perkebunan PalmCo, dibantah oleh sejumlah warga sekitar pada Rabu (30/07/2025).
Warga Desa/Nagori Parhundalian Jawa Dipar, khususnya dari Dusun II Proyek, menyatakan tidak terlibat dalam kegiatan GPM tersebut. Mereka mengaku menerima undangan, namun memilih untuk tidak hadir karena menilai harga beras Bulog yang ditawarkan terlalu mahal.
"Benar, undangan disampaikan, tetapi karena harga beras Bulog dianggap mahal, warga sepakat untuk tidak hadir. Mungkin hanya warga dari Dusun I Pondok yang hadir, karena mereka adalah karyawan PTPN IV Tonduhan yang tinggal di Afdeling I Pondok," ujar seorang warga Dusun II Proyek.
Warga lainnya menambahkan bahwa warga Sorba Nagori Tonduhan kemungkinan besar tidak ada yang hadir, kecuali mereka yang berdomisili di Pondok Afdeling II. Harga beras Bulog yang dijual, menurut mereka, mencapai Rp 12.500 per kilogram dengan syarat membawa Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
Sementara Ibu Gamot, kepala Dusun 1 Pondok Nagori Parundalian Jawa Dipar, membenarkan bahwa warganya merupakan karyawan PTPN IV Unit Tonduhan. Konfirmasi ini disampaikan melalui pesan WhatsApp pada Rabu (30/07/2025).
Untuk mendapatkan keterangan yang berimbang, tim media telah berupaya menghubungi Manajer PTPN IV Unit Tonduhan, Andy S. Limbong, melalui panggilan WhatsApp. Namun, hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum dapat dihubungi.
(Tim DeLTa)
0 Komentar