Pelajar Korban Judi Togel di Papua, Aparat Tak Bernyali

  



Papua Barat Daya, R24jam

Beberapa tahun belakangan, aktivitas perjudian online jenis tebak angka atau yang familiar disebut togel terus menggulirkan polemik di tengah masyarakat. Fenomena ini bukan hanya menjadi persoalan sosial, tapi juga menjadi tantangan serius dalam penegakan hukum di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Papua Barat Daya.



Di provinsi termuda ini, banyak masyarakat secara terbuka menyuarakan kecaman terhadap praktik perjudian togel. Mereka menilai togel tidak hanya merusak moral, tetapi juga menghancurkan ekonomi keluarga dan memicu masalah sosial lainnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak pula warga yang menggemari permainan ini, menjadikannya sebagai sumber hiburan sekaligus peluang peruntungan.



Fakta di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas judi tebak angka masih aktif berlangsung. Pada Kamis (1/5/2025), tim media ini mendapati beberapa kelompok masyarakat yang secara terang-terangan mencoba peruntungan lewat kupon togel. Penjualan kupon tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi, melainkan di tempat umum yang ramai seperti pasar dan pinggir jalan.



Tidak hanya di Kota Sorong yang menjadi pusat pemerintahan provinsi, praktik serupa juga ditemukan di sejumlah kabupaten lain di Papua Barat Daya. Lapak-lapak kupon tebak angka tampak aktif melayani pembeli dari berbagai kalangan usia.



Data yang dihimpun menyebutkan, beberapa waktu lalu aparat gabungan dari Kodim 1802/Sorong dan Polres Sorong sempat melakukan penggerebekan terhadap sejumlah lapak togel. Saat itu, lima orang pelaku berhasil diamankan dan aktivitas penjualan sempat terhenti sementara. Beberapa lapak langsung tutup dan menghilang dari permukaan.



Namun, hanya berselang beberapa hari, aktivitas tersebut kembali menggeliat. Lapak-lapak yang sebelumnya sempat menghilang, kini beroperasi lagi dengan wajah baru. Masyarakat mulai mempertanyakan sejauh mana efektivitas penggerebekan tersebut serta tindak lanjut dari proses hukum terhadap lima pelaku yang ditangkap.



Sampai saat ini, belum ada kejelasan mengenai proses hukum terhadap para pelaku tersebut. Hal ini menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat bahwa ada upaya pembiaran atau bahkan kemungkinan intervensi dalam proses penegakan hukum.



Masyarakat pun mulai meragukan keseriusan Polda Papua Barat Daya dalam memberantas perjudian togel. Muncul mosi tidak percaya terhadap institusi kepolisian yang dinilai hanya bersifat reaktif sesaat, tanpa komitmen jangka panjang yang konsisten.



Padahal sebelumnya, Kapolda Papua Barat Daya telah menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam memberantas semua bentuk perjudian, termasuk tebak angka. Namun, janji tersebut tampaknya belum mampu membendung kembalinya aktivitas ilegal ini ke tengah masyarakat.


Seiring maraknya kembali aktivitas ini, muncul pula dugaan dari sebagian masyarakat bahwa aparat penegak hukum telah ‘dikondisikan’ oleh salah satu bos besar togel di wilayah tersebut, yang dikenal dengan inisial HRT (Hartono). Meski belum terbukti, kecurigaan ini semakin menguat karena lapak-lapak penjualan tetap eksis tanpa hambatan berarti.


Masyarakat kini menanti aksi nyata dari pihak berwenang, terutama Polda Papua Barat Daya, untuk membuktikan bahwa penegakan hukum tidak bisa diintervensi oleh kekuatan uang. Jika tidak segera ada tindakan konkret, dikhawatirkan praktik ini akan semakin mengakar dan melemahkan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.


Pemerintah daerah bersama tokoh masyarakat dan agama diharapkan dapat turut andil dalam mengedukasi warga untuk meninggalkan praktik judi tebak angka. Selain itu, pengawasan berkelanjutan dan penindakan tegas tanpa pandang bulu harus menjadi prioritas demi menjaga ketertiban dan moral sosial di Papua Barat Daya.


Sindk

Posting Komentar

0 Komentar