Oknum Kasat Narkoba diduga Peras Hingga 1 Milyar

 


Cilegon, R24J

Di tengah hening malam yang menyelimuti kota Cilegon, para awak media menelusuri informasi adanya tindakan pemerasan oleh oknum AKP SURYANTO Kasat Narkoba Polres Cilegon. Sabtu 20/92025


Kronologi awal, Sebuah kejadian tak terduga menghantam kehidupan mereka: Nadia, seorang wanita keturunan Tionghoa, ditangkap oleh Satuan Resnarkoba Polres Cilegon di rumahnya sendiri.


Dalam situasi yang memprihatinkan, ayah Nadia tidak bisa menahan rasa khawatir akhirnya ikut menemani putrinya ke Mapolres Cilegon.


Setelah pemeriksaan, penyidik memberikan kesempatan damai kepada Nadia. Namun, syaratnya cukup mengejutkan: uang tebusan sebesar Rp 1 miliar.


Keluarga Nadia, yang awalnya menawarkan Rp 400 juta, terpaksa berkoordinasi dengan kakak Nadia yang tinggal di Amerika. Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka berusaha mencari solusi.


Setelah berkonsultasi, kakak Nadia menambahkan Rp 200 juta, sehingga total yang diserahkan adalah Rp 600 juta. Namun, penyidik masih menuntut tambahan uang hingga genap Rp 1 miliar.


Keluarga Nadia, yang sebelumnya tidak memiliki aset yang cukup, akhirnya memutuskan untuk menyerahkan uang tersebut. Dengan hati yang berdebar, mereka mencairkan uang sebesar Rp 1 miliar. Ibu Nadia, yang tak bisa menahan rasa takut, melakukan video call ke kakaknya Nadia di Amerika untuk memastikan bahwa uang telah diserahkan.


Suara ibu Nadia terdengar bergetar, namun ia tetap berusaha menenangkan diri.


Namun, ada hal yang tak terduga. Penyidik, terutama Kasat Narkoba AKP Suryanto, meminta bukti rekening sebagai alibi. Kakak Nadia, dengan hati yang berdebar, memberikan print out saldo rekeningnya.


Tapi, justru di balik itu, penyidik membuat alibi bahwa kakak Nadia ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Tekanan dan tindakan tidak transparan membuat keluarga Nadia semakin terjebak dalam situasi yang membingungkan.


Meski terjebak dalam tekanan, keluarga Nadia tetap berjuang keras untuk membebaskan anggota keluarganya. Mereka berusaha memenuhi syarat yang ditetapkan, meski dengan rasa takut dan kebingungan.


Dalam kesulitan, mereka tetap berusaha mencari jalan keluar, dengan harapan bahwa keadilan akan tiba.


Kakak Nadia dengan rasa kuatir menyelimuti dirinya, dimana beliau telah diancam oleh oknum penyidik akan diproses bila pulang ke tanah air.


Iyah pak, saya sekarang sama suami jadi takut pulang ke indo. Padahal saya kan dalam hal ini hanya membantu untuk membebaskan adik dan bapak saya”. Lirih Lida pada awak media.


Apalagi mereka mencoba mengali informasi tentang keluarga atau kehidupan saya sama suami di USE (Amerika). Katanya saya punya motor gede (Harley).


Padahal itu punya temen saya yang dia pinjam untuk menghindari pajak progresif. Mknya pakai nama saya.


(Red)


Posting Komentar

0 Komentar